Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Mimpi Buruk 



Mimpi Buruk 

0Bagaimana pun juga hidup Li Xinyao juga akan segera berakhir. Ini adalah harga yang perlu dibayar oleh Li Xinyao karena telah memprovokasi Gu Xiaoran.     
0

Komisaris Politik Li dan Cheng Guoliang memiliki hubungan yang sangat dekat. Sementara itu, Li Xinyao juga berkomplot dengan Cheng Peini.      

Alangkah baiknya jika dapat menggali masalah tentang Cheng Guoliang dan Cheng Peini dari mulut Ren Wei.     

Namun jika tidak bisa mendapatkan informasi penting untuk menjatuhkan mereka, setidaknya masalah ini juga bisa memberikan peringatan kepada mereka.     

Sebelum Han Jinbiao 'meninggal', dia memiliki hubungan yang dekat dengan Komisaris Politik Li.     

Sebagian besar uang yang digunakan oleh Komisaris Politik Li untuk menyuap orang lain secara diam-diam supaya mau berada dalam pihaknya itu sebagian besar disponsori oleh Han Jinbiao.     

Sudah cukup lama Mo Qing telah menyuruh orang lain untuk mengintai Komisaris Politik Li. Namun dari penyelidikannya itu, Mo Qing tidak menemukan ada sesuatu yang aneh dengan Komisaris Politik Li.     

Namun justru karena tidak ada hubungan antara Komisaris Militer Li dan Han Jinbiao yang telah 'meninggal', Mo Qing merasa semakin curiga terhadap Komisaris Politik Li.     

Komisaris Politik Li merupakan orang yang sangat licik. Mo Qing telah menghabiskan banyak waktu untuk menyelidikinya, namun dia tidak bisa mendapatkan bukti fisiknya.     

Sebaliknya apa yang dilakukan oleh Li Xinyao malah menciptakan peluang untuk Mo Qing.     

Pulau Nanwan.      

Mo Qing menerima telepon dari Zhuo Ran begitu dia turun dari mobil.     

"Tuan Muda Mo, Ren Wei telah mengakui semuanya. Tidak ada seorang pun dari keluarga Cheng yang berpartisipasi dalam hal tersebut."     

"Aku mengerti." Setelah itu Mo Qing langsung menutup teleponnya. Ini sesuai dengan dugaannya, namun bagaimana pun juga dia tetap merasa kecewa.     

Mo Qing dengan tubuhnya yang tinggi dan tegak itu menaiki tangga. Dia mengabaikan pelayan yang menyapanya dengan hormat. Wajahnya yang tampan itu ekspresinya tampak begitu dingin, bahkan tidak ada kehangatan sedikit pun.     

"Tuan Muda Mo!" Zhuo An mengambil laptop dari tangan Mo Qing.     

"Bagaimana kondisinya?" Mo Qing terus berjalan menaiki tangga menuju ke lantai atas.     

"Nona Gu langsung masuk ke dalam kamar ketika dia diantar kembali ke sini. Nona Gu hanya diam saja, dia sama sekali tidak makan sesendok sarapan pun yang telah disiapkan oleh Bibi Wang." Mata Mo Qing sedikit tenggelam, dia berhenti untuk bertanya dan langsung naik ke lantai atas.     

Ketika membuka pintu kamar Gu Xiaoran, Mo Qing langsung mendengar teriakan Gu Xiaoran yang tampak sangat ketakutan, "Jangan, jangan datang kemari."     

Gorden kamarnya tertutup sangat rapat sehingga dalam ruangan tampak gelap bagai malam hari.     

Gu Xiaoran duduk di atas ranjang sambil menutupi wajahnya rapat-rapat, "Jangan mendekat, jangan."     

Mo Qing terkejut dan langsung berlari ke tempat tidur. Kemudian dia menarik tangan Gu Xiaoran yang menutupi wajahnya. Dan akhirnya dia mendapati bahwa Gu Xiaoran sedang linglung dan wajahnya tampak penuh ketakutan. Tampaknya Gu Xiaoran terbangun karena mimpi buruk.     

Gu Xiaoran masih terbayang-bayang mimpi buruk yang baru saja hadir dalam tidurnya.     

Dalam mimpinya itu, Gu Xiaoran melihat ada sekelompok orang yang menanggalkan pakaiannya, lalu mengikatnya dan juga menggantungnya.     

Seorang gadis muda digantung di sampingnya dengan posisi yang memalukan. Gadis tersebut tampaknya baru saja mati, tubuhnya berlumuran darah di mana-mana. Kondisi kulitnya banyak sekali terdapat memar, hal itu jelas menunjukkan bahwa dia telah mengalami siksaan yang mengerikan sebelum mati.     

Gu Xiaoran dalam kondisi setengah sadar, tetapi melihat mayat gadis yang mengerikan itu, dia menyadari bahwa jika dia tidak melarikan diri maka semua yang dialami oleh gadis itu akan terjadi juga pada dirinya.     

Akan tetapi saat itu dia merasa badannya sangat capek dan lemas, sehingga sulit digerakkan apalagi untuk melarikan diri.     

Seorang lelaki gemuk dengan wajah berminyak mendekati Gu Xiaoran selangkah demi selangkah dengan ekspresi muram. Gu Xiaoran dengan naluriah berpikir bahwa laki-laki tersebut merupakan orang yang telah menyiksa mati gadis yang ada di sampingnya.     

Gu Xiaoran merasa sangat ketakutan sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak.     

Semua adegan yang ada di depannya itu seketika menghilang hanya dalam sekejap, tetapi perasaan mengerikan itu tetap ada di benaknya dan tidak menghilang sedikit pun.      

Gu Xiaoran ditarik Mo Qing ke dalam pelukannya yang sangat hangat. Kemudian dia mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Mo Qing yang tampan dan penuh perhatian. Hingga saat ini Gu Xiaoran masih tetap dalam keadaan tertegun.     

"Jangan takut, sudah tidak apa-apa." Suara lembut terdengar ke telinga Gu Xiaoran. Jantung Gu Xiaoran yang semula berdetak sangat cepat, kini perlahan mulai kembali tenang.     

Gu Xiaoran membenamkan wajahnya dalam pelukan Mo Qing dan mencium aroma tubuh Mo Qing yang tidak asing baginya. Setelah beberapa saat kemudian, dia baru merasa lega.     

"Tidak apa-apa." Mo Qing mengencangkan lengannya, sehingga Gu Xiaoran bisa bersandar di lengannya dengan lebih nyaman.     

"Nona, apa yang telah terjadi?" Bibi Wang bergegas masuk ke dalam kamar, kemudian Bibi Wang segera berhenti ketika melihat kedua orang tersebut sedang berpelukan di atas ranjang, "Tuan Muda Mo."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.